Pagi Mentari :)
Kuharap mendung takkan menyelimuti hari ini
Dan kuharap begitulah pula hatiku ini, yang kalut dan carut marut.
Hari ini, saya kembali berpikir untuk apa saya hidup sampai hari ini ?
Toh..ujung-ujungnya sampai kapanpun saya akan mati.
Mentari..
dapat kah kau membagi senyummu sedkit saja.
aku ingin semanis dan secantik senyummu ketika pagi hari
cerah, menawan dan memberi kehangatan.
Mentari..
Taukah kamu saat aku sudah mendengar apalgi memikirkan MATI
senyum itu memudar,
Ingin rasanya aku merasakan hangatnya senyumnya mentari,
Aku ingin senyum itu mengembang
Aku ingin senyum itu memberikan keberanian
Mentari..
Taukah kamu jika aku bermimpi
Aku berani untuk bermimpi dalam ketidakmampuanku
Aku tau, aku takkan mampu
Dan itu hanya sebatas mimpi
Mimpi yang menggaantung dijendala angan-angan
dan sampai kapanpun tergantung dan takkan terwujud
Dan akhirnya hilang bersama impian-impian yang telah usang
Terkubur bersama jasad yang terpendam.
Mentari,
aku tak pernah tahu atas jawaban dari pertanyaan yang seringakali berputar terus mengelilingi otakku
aku tak pernah bisa mencerna dan menafsirkan apa yang aku punya dan apa yang aku inginkan
aku akui aku terlalu takut, aku tak percaya diri, dan aku cengeng.
Cukup itu dipagi ini mentari,
Indralaya, 14 Februari 2014
Dipojok kamar, berbalut dengan kebingungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar